Ranu Kumbolo, Serpihan Surga Di Kaki Gunung Semeru!
Foto : Instagram @prissasova
Ranu Kumbolo merupakan salah satu danau yang terdapat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Danau air tawar ini berada di lereng Gunung Semeru di ketinggian 2400 mdpl dengan luas sekitar 15 hektar. Ranu berarti Danau, Kumbolo artinya berkumpul, sehingga Ranu Kumbolo berarti tempat berkumpul. Nama Ranu Kumbolo sudah tak asing lagi di kalangan para pendaki, karena danau ini kerap digunakan sebagai tempat transit sebelum melanjutkan pendakian ke Mahameru. Lokasi indah ini semakin populer karena efek dari film layar lebar yang diangkat dari novel best seller “5 CM”. Film fenomenal ini menampilkan keindahan dari Gunung Semeru yang dulunya tak banyak diketahui masyarakat luas.
Di Ranu Kumbolo, kita bisa mendirikan tenda untuk bermalam dan melewatkan hari di alam pegunungan yang begitu indah. Pemandangan matahari terbit di tempat ini sangatlah istimewa. Melihat mentari yang muncul perlahan dari balik bukit tentu akan menjadi momen yang sangat berkesan. Sementara, ketika malamnya, jika cuaca cerah kita bisa menikmati gugusan bintang yang terhampar di langit Ranu Kumbolo. Kerapkali bintang jatuh terlihat di tempat ini. Melewati malam bersama teman dan orang-orang tersayang di tengah alam bebas dengan pemandangan yang menakjubkan tentu bisa memberikan kehangatan tersendiri didinginnya hawa pegunungan, dan akan menjadi pengalaman istimewa yang tak terlupakan. Semua lelah akan perjalanan menuju tempat ini akan terbayar dengan panorama menawan yang disuguhkan.
Persiapan Menuju Ranu Kumbolo
Sebenarnya, perjalanan menuju Ranu Kumbolo tidaklah bisa dikatakan perjalanan yang mudah untuk kalangan masyarakat luas pada umumnya. Dibutuhkan kekuatan fisik dan kondisi tubuh yang prima untuk mencapai tempat ini. Dari pintu masuk menuju Ranu Kumbolo diperlukan trekking sekitar 4-5 jam perjalanan. Karena itu, sebelum menuju tempat ini, khususnya bagi orang-orang yang jarang berolahraga dikesehariannya, disarankan untuk melakukan latihan fisik selama seminggu sebelum perjalanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti jogging dan olahraga lainnya.
Selain menyiapkan fisik, peralatan pendakian juga kita butuhkan jika akan melakukan perjalanan ke Ranu Kumbolo. Seperti misalnya, ransel, jaket tebal (lebih baik yang tahan air), sleeping bag, sarung tangan, penutup kepala, kaos kaki, tenda, matras, senter, sepatu atau sandal gunung untuk trekking, obat-obatan standard, logistik makanan dan minuman yang memadai, dan kebutuhan pribadi lainnya yang dirasa perlu.
Tak hanya persiapan fisik dan peralatan pendakian, dokumen persyaratan untuk memasuki kawasan ini juga perlu kita siapkan. Antara lain surat keterangan sehat dari dokter dan fotokopi identitas pribadi (KTP). Kelengkapan dokumen dibutuhkan saat melakukan proses registrasi di Ranu Pane sebelum pendakian dimulai.
Foto : Instagram @sunjayaliem
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Berada Di Ranu Kumbolo
- Jika Anda telah melihat foto-foto di Ranu Kumbolo yang luar biasa indah dan ingin bermain-main air di dalamnya, atau telah menyaksikan film “5 CM” dan memiliki keinginan untuk meniru salah satu adegan di film tersebut yaitu berenang di danau, maka buang jauh-jauh keinginan itu, karena disini kita dilarang untuk berenang ataupun sekedar masuk dan bermain air di dalamnya. Hal ini diterapkan untuk menjaga kebersihan dan kejernihan air danau, disamping itu untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya tenggelam.
- Udara malam di Ranu Kumbolo juga sangat dingin, bisa mencapai minus 5 derajat celcius. Untuk itu jangan lupa untuk membawa pakaian hangat demi kenyamanan dan keselamatan kita sendiri.
- Jagalah selalu kebersihan saat berada di sini, agar kelestarian alamnya tetap terjaga. Siapkan kantong sampah dan bawa turun kembali sampah kita. Jangan menjadi pengunjung tak bertanggung jawab yang meninggalkan sampahnya begitu saja. Sudah sepatutnya kita tak hanya menikmati, tetapi juga ikut menjaga kebersihan tempat indah ini.
Foto : Instagram @wonderfull_negri
Foto : Instagram @iskandarsoangare
Penulis : @ami_salim